SURABAYA, Selasa (19/7/2024): Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur bersama Kadin Kabupaten Mojokerto, Apindo Mojokerto, IHK Trier dan Pemerintah Kabupaten Mojokerto melakukan sosialisasi tentang pentingnya program revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi kepada seluruh stakeholder atau pelaku kepentingan di Kabupaten Mojokerto.
Sosialisasi dilakukan secara online dan offline yang diikuti oleh sekitar 150 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari industri, asosiasi pengusaha, lembaga pendidikan, sekolah, universitas, pemerintah daerah dan lain sebagainya. Sosialisasi akan dilanjutkan dengan pelatihan pelatih tempat kerja yang akan dilaksanakan pada bulan depan, Agustus 2022.
"Alhamdulillah antusiasme industri dan pelaku usaha di Kabupaten Mojokerto cukup tinggi. Dari data yang masuk, ada sekitar 150 peserta yang ikut, 42 persen dari kalangan industri, 24,6 persen dari SMK, 15,2 persen dari lembaga pendidikan atau institusi, 10,9 persen dari universitas dan sisanya adalah teman-teman dari asosiasi dan lainnya," ungkap Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto ketika dikonfirmasi, Surabaya, Selasa (19/7/2024).
Tingginya antusiasme pengusaha ini menurut Adik menjadi sinyalemen baik dalam perbaikan skill tenaga kerja atau Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Mojokerto. "Ini menandakan, respon perusahaan atau industri terhadap program revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi cukup bagus dan ini menjadi bekal kita dalam meningkatkan skill tenaga kerja melalui program vokasi," terangnya.
Lebih lanjut Adik mengungkapkan, bahwa peningkatan SDM di semua sektor menjadi salah satu program utama Kadin Jatim, baik pada sektor pertanian, UMKM ataupun industri. "Tujuannya untuk meningkatkan daya saing provinsi Jatim dengan provinsi lain ataupun dengan luar negeri, baik dalam hal produksi maupun tenaga kerja. Kami telah melakukan roudshow di lima daerah, pertama di Sidoarjo, selanjutnya Surabaya, Gresik, Pasuruan dan sekarang di Mojokerto. Selanjutnya akan kami gelar di Jombang," ungkap lulusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang tersebut.
Komitmen Kadin Jatim terhadap program vokasi tersebut dipicu oleh masih lebarnya gab atau jarak antara dunia pendidikan dengan industri. Masih banyak lulusan SMK ataupun perguruan tinggi yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri. Sehingga tidak tercipta link and match antar keduanya.
"Melalui upaya ini, kami berharap terwujudnya link and match antara dunia usaha dan dunia industri dengan dunia pendidikan, sehingga tercipta harmonisasi antar keduanya. Tidak harus dengan mengubah kurikulum tetapi bisa dengan menambahkan kompetensi yang dibutuhkan industri," kata Adik.
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menyambut baik atas upaya yang dilakukan Kadin Jatim bersama Kadin Kabupaten Mojokerto dalam meningkatkan skill tenaga kerja di daerah tersebut. Karena langkah tersebut dinilai mampu mempercepat pemulihan ekonomi Kabupaten Mojokerto pasca Covid-19, dimana pada saat pandemi, jumlah pengangguran mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Data Badan Pusat Statistik Jatim menunjukkan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Mojokerto selama pandemi mengalami kenaikan. Pada tahun 2019 TOT Kabupaten Mojokerto mencapai 3,61 persen. jumlah tersebut naik selama 2020enjadi 5,75 persen 2020 dan sedikit mengalami penurunan di 2021 menjadi 5,54 persen.
"Kami Pemerintah Daerah Kabupaten Mojokerto sangat menantikan kehadiran inisiatif teman Kadin Kabupaten Mojokerto. Ini sangat luar biasa, terlebih sekarang waktunya pemulihan ekonomi akibat Covid-19. Saya sangat bersyukur dengan adanya kegiatan ini, Kadin telah menginisiasi kita keluar dari permasalahan yang tengah kita hadapi," ujar Ikfina.
Ia menandaskan, bahwa SDM berkualitas menjadi salah satu kunci peningkatan ekonomi daerah. Dengan terciptanya SDM berkualitas, maka akan tercapai peningkatan produktifitas dan daya saing. "Bahwa kita harus memiliki SDM yang mampu bergerak cepat dan berkualitas karena yang cepat yang bisa bertahan dan berkembang. Saat ini kecepatan menjadi hal yang sangat diperhitungkan," pungkasnya.(*)