SURABAYA, Minggu (9/7/2024): Indonesian Business Council for Sustainable
Development (IBCSD) bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin
Indonesia) memiliki komitmen kuat untuk mendukung percepatan transisi emisi nol
bersih dengan melakukan sosialisasi secara massif.
Salah satunya dengan mempertemukan para pemimpin perusahaan
terkemuka, pakar industri, dan pendukung keberlanjutan untuk mendiskusikan
kebutuhan mendesak bagi perusahaan dalam mengatasi perubahan iklim dan membuka
jalan menuju ekonomi nol emisi.
Dalam talkshow bertajuk "Net Zero Emissions:
Strengthening Corporate Decarbonization Journey" pada hari Kamis
(7/7/2024) dalam acara Indonesia Climate Change Expo & Forum 2023 (ICCEF
2023) yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Kadin menegaskan pentingnya upaya pengurangan emisi untuk keberlanjutan dunia.
Terlebih dengan adanya temuan dari laporan Panel Antar
Pemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) tahun 2021. Laporan ini menekankan
dampak perubahan iklim yang belum pernah terjadi sebelumnya dan semakin
meningkat serta konsekuensi yang mengerikan jika emisi karbon tidak dikurangi
untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5°C. Laporan ini menyoroti potensi
risiko yang ditimbulkan oleh perubahan iklim bagi umat manusia dan komunitas
bisnis.
Mengalokasikan 18% dari PDB ke sektor-sektor yang berdampak
tinggi seperti manufaktur beremisi tinggi, tenaga listrik berbasis bahan bakar
fosil, dan pertanian, beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia,
menghadapi tantangan yang signifikan dalam transisi menuju ekonomi rendah
karbon.
Untuk mengatasi tantangan ini, negara-negara tersebut harus
melakukan dekarbonisasi proses industri dan memperluas sumber energi
terbarukan, yang mendorong pentingnya keterlibatan perusahaan dalam transisi
ini.
Menyadari komitmen komunitas bisnis global untuk mencapai
emisi nol pada tahun 2050, IBCSD, bekerja sama dengan Kadin Indonesia dan mitra
lainnya, mendirikan Kadin Net Zero Hub (Kadin NZH). Platform terobosan ini
bertujuan untuk mendukung perusahaan-perusahaan Indonesia dalam perjalanan
mereka mencapai emisi nol bersih.
“Dampak perubahan iklim sudah nyata dan dirasakan saat ini.
Krisis iklim sudah terjadi dan semakin mengkhawatirkan, oleh karena itu penting
untuk membatasi kenaikan suhu bumi di bawah 1,5°C. Tentu saja, diperlukan
kontribusi bersama untuk mencapai tujuan ini,” tegas Wakil Ketua Umum Kadin
Jawa Timur Bidang Pertanian dan Pangan Edi Purwanto saat dikonfirmasi di
Surabaya, Minggu (9/7/2024).
Untuk itu diperlukan kolaborasi dan aksi bersama dalam
memerangi perubahan iklim. “Acara ini menjadi pengingat bahwa transisi menuju
ekonomi nol karbon membutuhkan upaya bersama dari para pelaku usaha dan
pemangku kepentingan lainnya,” tandasnya.
Sementara itu, sekretariat Kadin Net Zero Hub Diah Sulung
Syafitri menegaskan bahwa dunia usaha akan segera dikenakan pajak karbon yang
perlu segera diantisipasi. “Untuk itu, Kadin Indonesia menginisiasi
Kadin NZH sebagai wadah bagi perusahaan-perusahaan yang ingin memulai
perjalanan menuju ekonomi nol karbon," ujar Diah.
Perusahaan dan pakar industri juga telah melihat
ancaman krisis iklim dan oleh karena itu banyak yang telah menetapkan target
untuk mengurangi emisi mereka seperti PT Pakuwon Jati, Tbk, grup pengembang
terkemuka di Indonesia.
‘Kami bertujuan untuk memenuhi komitmen kami untuk mencapai
net-zero melalui keanggotaan kami di Kadin NZH. Sebagai Perusahaan Publik,
para investor kami mulai menuntut pelaporan emisi melalui CDP, sehingga menjadi
kewajiban kami untuk mematuhinya. Mitra Kadin NZH membantu kami mengadopsi
pendekatan yang lebih sistematis untuk mengurangi jejak karbon kami,” kata
Direktur PT Pakuwon Jati Tbk. Minarto Basuki.(*)