SURABAYA, Kamis (20/7/2024): Duta Besar Republik Czechia atau Ceko untuk Republik Indonesia, H.E. Jaroslav Dolecek kembali melakukan kunjungan ke kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Surabaya, Kamis (20/7/2024). Sebelumnya, pada November 2021 H.E. Jaroslav Dolecek telah berkunjung ke Kadin Jatim melakukan penjajakan kerjasama berbagai bidang.
Kunjungan kali ini ditujukan untuk menindaklanjuti pembicaraan tentang kerjasama dan hubungan dagang Republik Czechia dengan Kadin Jatim. Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto, Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Internasional Kadin Jatim Prof. Tomy Kaihatu dan beberapa pengusaha anggota Kadin Jatim.
Adik Dwi Putranto mengatakan, Czechia adalah salah satu negara Eropa yang ekonominya cukup bagus dan memiliki banyak potensi untuk dikerjasamakan dengan Jatim.
“Tetapi yang perlu diingat, neraca perdagangan kita dengan Czechia selalu devisit. Agar Devisit ini bisa ditekan, maka kami mengajak Czechia untuk berinvestasi di sini. Kami juga mengajak kerjasama peningkatan Sumber Daya Manusia melalui pemagangan dalam rangka mendukung program revitalisasi pendidikan vokasi di Indonesia,” ungkap Adik.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Prof. Tomy Kayhatu bahwa selama lima tahun berturut-turut, neraca perdagangan Jatim dengan Czechia selalu devisit. Pada tahun 2018, devisit neraca perdagangan mencapai US$ 9,47 juta. Di tahun 2019, devisit naik menjadi US$ 11,97 juta dengan perincian Ekspor Jatim mencapai US$ 1,78 juta sementara impor jatim dari Czechia mencapai US$ 13,76 juta. Di tahun 2020, devisit Jatim kian tinggi yaitu sebesar US$72,22 juta, tahun 2021 devisit US$b16,98 juta dan di 2022 devisit masih dikisaran US$ 12,55 juta.
Adapun komoditas ekspor non migas Jatim ke Czechia diantaranya adalah kendaraan dan bagiannya, aluminium, alas kaki, kayu dan barang dari kayu, perangkat music, tembakau, mainan, gula dan kembang gula, kertas dan karton serta pakaian jadi bukan rajutan.
Sementara impor Jatim dari Czechia diantaranya adalah mesin dan pesawat mekanik, bahan kimia organik, kendaraan dan bagiannya, lokomotif dan peralatan kereta api, plastik dan barang dari plastic, perkakas, perangkat potong dan lain sebagainya.
“Karena ketika 5 tahun minus terus, maka kerjasama ini menjadi tidak seimbang dan tidak baik untuk kedepannya. Kerjasama harus saling menguntungkan. Untuk mengejar ketertinggalan, kami menyarankan agar mereka berinvestasi di Jatim untuk merebut pasar domestik,” kata Tomy.
Begitu juga dengan kerjasama industri kesehatan, rumah sakit dan medical suplay, diarahkan untuk investasi di sini karena prospeknya sangat besar.
Selain membahas soal kerjasama perdagangan dan investasi, juga tentang keberlanjutan kerjasama proyek kereta api. Czechia adalah salah satu negara pembuat kereta api di Eropa. “Karena pembahasannya menyangkut tiga kementerian, Menteri Investasi, Menteri Perhubungan dan Menteri BUMN karena terkait dengan INKA,” katanya.
Terkait dengan kerjasama bidang tenaga kerja, Prof. Tomy mengungkapkan bahwa tren ketenagakerjaan di dunia rata-rata mengalami kekurangan tenaga kerja. Sebaliknya di Indonesia jumlah tenaga kerja cukup banyak.
“Karena kita menjalankan projek revitalisasi pendidikan vokasi, maka kita ingin mengirimkan tenaga kerja ke sana. Selain untuk training dan magang, juga pengalaman kerja disana,” terang Prof. Tomy.
Sejauh ini Kadin Jatim telah melakukan kerjasama pemagangan dengan Jerman dan Jepang. Harapannya, melalui pertemuan ini kerjasama peningkatan tenaga kerja dengan Czechia juga akan terjalin. “Kami berharap bahwa partner Indonesia representative negara yang diwakili Duta Besar juga memberikan support. Karena kami mengejar kerjasama di bidang tenaga kerja. Harapannya tidak hanya skill, tetapi juga alih teknologi,” ujarnya.
Duta Besar Republik Czechia atau Ceko untuk Republik Indonesia, H.E. Jaroslav Dolecek menegaskan senang karena pertemuan ini adalah bukti nyata komitmen bersama dalam peningkatan ekonomi kedua belah pihak.
“Kita dapat menemukan pelajaran bersama untuk bekerjasama dan juga mendiskusikan secara terbuka, jelas, konkret untuk menemukan sesuatu yang saling menguntungkan, memiliki prospek dan bermanfaat bagi kedua negara, khususnya Jawa Timur, Surabaya dan Kadin,” ungkap H.E. Jaroslav Dolecek.
Ia berharap ekonomi dan bisnis di Indonesia, khususnya Jatim akan terus berkembang. “Kami ingin bekerja lebih keras lagi, sebagai promosi mitra bisnis, seperti B to B, itulah alasan mengapa saya berkunjung lagi untuk kedua kalinya ke Kadin. Saya datang dengan sesuatu yang konkret. Dari pertemuan kali ini, akhirnya sekarang kami juga tahu potensi kerjasama bidang transportasi, logistic dan pertanian,” pungkasnya.(*)