SURABAYA, Senin (24/7/2024): Puluhan delegasi dari Thailand yang dipimpin oleh Gubernur Provinsi Narathiwat, Sanan Phongaksorn melakukan kunjungan ke Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Minggu (23/7/2024).
Rombongan disambut oleh Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi putranto, Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang SDM dan Ketenagakerjaan Kadin Jatim Nurul Indah Susanti, WKU Perdagangan Internasional Prof. Tomy Kayhatu, WKU Koperasi Agus Muslim, WKU Peternakan dan Perikanan Aulia Abdillah dan WKU Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga Fitra Djaja.
Yang menarik dalam kunjungannya tersebut, Sanan Phongaksorn menawarkan kerjasama pengembangan komoditas durian. Selain itu, ia juga membuka kerjasama dalam banyak bidang lain, mulai dari peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), perdagangan, investasi dan industri.
Sanan mengatakan, awalnya kedatangan mereka ke Indonesia karena adanya undangan dari Rektor Universitas Nurul Jadid Kyai Hamid yang memberikan penawaran langsung ke Dinas Pendidikan Provinsi Narathiwat untuk menjalin kerjasama bidang pendidikan.
“Tetapi kami juga berharap bisa menjalin kerjasama di bidang lain seperti industri, perdagangan dan bidang pertanian, khususnya buah-buahan dan lainnya sehingga ada usaha untuk saling membantu dalam meningkatkan perekonomian kedua belah pihak,” kata Sanan.
Di sektor pertanian, kerjasama akan lebih dikhususkan pada budi daya buah-buahan seperti durian. Menurutnya, komoditas durian memiliki potensi yang cukup besar karena banyak yang menyukai.
“Durian ini tidak hanya disenangi di Thailand tetapi juga Indonesia dan negara lain. Bahkan kebutuhan di provinsi Narathiwat sangat besar karena dioleh menjadi produk turunan. Sehingga Narathiwat harus mendatangkan durian dari Thailand bagian Utara untuk bahan baku olahan durian yang akan diekspor,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia berharap pengusaha Jawa Timur bisa belajar budidaya durian yang baik, mulai dari pemilihan benih, cara budidaya hingga pengolahan pasca panen. “Harus diteliti, bagaimana durian itu bisa berbuah dalam jangka waktu satu tahun, bagaimana rasanya, buahnya. Itu harus belajar. Harapan kami, jika ada perusahaan yang sudah berhasil mengembangkan budidaya durian, ini bisa ekspor, termasuk ke Thailand,” kata Sanan.
Menanggapi tawaran tersebut, Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengaku senang karena saat ini Jatim memang tengah berupaya maksimal untuk meningkatkan sektor ekonomi dan pendidikan atau peningkatan SDM.
“Kalau pendidikan, di sana memiliki keunggulan sektor pertanian, khususnya hortikultura seperti durian. Secara kualitas bagus. Pengolahan pasca panen juga lengkap dan bagus. Sehingga kita perlu belajar bagaimana budidayanya dan pengolahan pasca panen,” ungkap Adik.
Sementara di Indonesia, walaupun produksi berbagai komoditas pertanian secara kuantitas menang, tetapi secara kualitas banyak yang kalah. “Kita ini produsen durian terbesar, tetapi masih untuk konsumsi dalam negeri saja, belum ekspor. Kualitasnya masih harus ditingkatkan. Harusnya sudah mulai dipilah, mana yang bisa diekspor dan mana yang hanya bisa dipasarkan dalam negeri. Ini kita perlu belajar di sana, tentang bagaimana budidayanya agar mendapatkan hasil produksi dengan kualitas bagus dan bagaimana pengolahan dan pasca panen,” kata Adik
Oleh karena itu, Kadin Jatim mengusulkan ada program siswa SMK magang di Thailand terkait budidaya durian dan di industri pengolahannya. “Selain itu kami juga menawarkan kerjasama perdagangan dan investasi,” pungkasnya.(*)