SURABAYA, Kamis (11/8/2023): Kegiatan InaGRO Expo 2022 menjadi wujud dari strong komitmen seluruh stakeholder atau pemangku kepentingan sektor agro di Jawa Timur. Hal ini penting untuk meningkatkan perekonomian Jatim dan mewujudkan kemandirian pangan nasional.
Demikian diungkapkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat membuka InaGRO Expo 2022 yang digelar oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur mulai hari ini, Kamis (11/8/2023) hingga Minggu (14/8/2023) di Grand City Convention Hall Surabaya.
Khofifah menegaskan bahwa sektor agro di Jatim berkontribusi cukup besar. Jika dilihat dari unit usaha, kontribusinya mencapai 82,45 persen. "Ini satu kontribusi sangat signifikan untuk membangun dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Kita berharap masyarakat akan mendapatkan tetesan kesejahteraan dari pertumbuhan sektor agro," ujarnya.
Besarnya kontribusi sektor agro tersebut juga bisa dilihat dari besarnya jumlah tenaga kerja yang bisa terserap industri agro yang mencapai 82,34 persen. "Maka membangun strong partnership menjadi bagian sangat penting. Dan pertemuan startegi ini menjadi bagian dari strong komitmen diantara kita semua. Strong partnership dan strong komitmen harus berseiring," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi Hukum dan Komunikasi Kadin Indonesia Yukki Nugrahawan Hanafi juga mengungkapkan hal yang sama bahwa Kadin Indonesia mendukung penuh Kadin Jatim sebagai wadah dunia usaha di Jatim yang memperjuangkan kepentingan pelaku usah di Jatim dan turut serta berkontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi daerah di Jatim melalui upaya percepatan perekonomian.
"Yaitu dengan diselenggarakannya program strategis, InaGRO Expo 2022 sebagai upaya menampilkan dan memperluas akses pasar produk unggulan di bidang agro provinsi Jatim," tambah Yukki.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, ada tiga sektor yang menjadi sektor unggulan di Jatim yang harus didukung bersama yaitu pertanian, perikanan dan peternakan. Hal ini karena sektor pertanian memiliki andil yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di kuartal II/2022, Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,44 persen. Dan distribusi sektor pertanian menduduki tiga besar yang mencapai 12,98 persen atau tumbuh 1,7 persen.
"Sektor pertanian perikanan dan peternakan telah berdampak pada ekonomi di semua daerah khususnya di Jatim sebagai produsen padi, jagung, ayam potong sapi potong, budidaya hasil laut terbesar di Indonesia," tegasnya.
Kedepan, sektor agro akan memainkan peran sangat penting dalam mendukung produksi pangan yang berkelanjutan di Indonesia. Oleh karena itu perlu dukungan semua pihak untuk membangun daya saing produksi industri agro dan transformasi keunggulan komperatif menjadi keunggulan bersaing melalui pengembangan sub sistem hulu hingga hilir.
"Pengembangan sub sistem hilir melalui pendalaman industri pengolahan kelebihan hilir dengan membangun jaringan secara internasional serta pembangunan sistem industri agro yang digerakkan dengan inovasi," terang Yukki.
Langkah ini seiring dengan target pada tahun 2045 Indonesia akan menjadi lambung pangan dunia, dimana kebutuhan pangan akan sangat mengikat dengan bertambahnya populasi di dunia. Pada waktu itu penduduk dunia diperkirakan 9 miliar jiwa dan penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 350 juta jiwa. Untuk ini Indonesia harus mampu tingkatkan produksi pangannya yang signifikan agar bisa memenuhi kebutuhan pangan nasional serta menciptakan ketahanan pangan nasional.
"Ini sangat strategis karena tidak ada negara yang bisa membangun perekonomiannya tanpa didukung oleh ketersediaan pangan yang cukup bagi warga negara. Tanpa ketersediaan pangan yang cukup akan terjadi ketidakpastian, ketidakstabilan ekonomi dan politik nasional. Sejalan dengan itu, Jatim yang kaya dengan potensi pertanian perikanan dan peternakan akan menjadi penggerak ekonomi nasional terdepan jika potensi-potensi investasi sektor pertanian perikanan dan peternakan dikembangkan secara optimal," tandasnya.
Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto menuturkan bahwa InaGRO Expo 2022 adalah satu wujud komitmen Kadin Jatim bersama-sama pemerintah daerah dan pengusaha untuk terus mendorong peningkatan sektor agro Jatim.
"Acara ini adalah acara gotong royong, antara pemerintah Jatim dengan pengusaha, KTNA, HNSI dan HKTI. Ini adalah pameran bersama sebagai upaya bersama mewujudkan ketahanan pangan nasional. Karena saat ini, isu krisis pangan global terus bergaung dan hal ini harus kita antisipasi dengan melakukan percepatan peningkatan sektor agro, mulai dari sektor pertanian, perikanan dan peternakan melalui transformasi teknologi," terang Adik.
Oleh karena itu, diskusi terkait ketahanan pangan melalui penerapan bio teknologi juga akan dilaksanakan. InaGRO Expo 2022 juga akan mewadahi seluruh stakeholder agro untuk melakukan rembug tani. Dalam forum tersebut, akan dihadirkan seluruh asosiasi petani, pengusaha, pemerintah hingga perguruan tinggi.
"Nantinya rembug tani ini hasilnya akan kami sampaikan kepada gubernur dan presiden. Juga ada temu bisnis antara petani dan nelayan. Melalui acara ini kami berharap mampu menguatkan kolaborasi sektor pertanian perkebunan dan peternakan," pungkasnya.(*)