Kadin Jatim dorong percepatan digitalisasi logistik

SURABAYA, Selasa (30/8/2023): Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur mendorong upaya percepatan digitalisasi logistik dalam negeri. Hal ini penting dilakukan karena digitalisasi logistik sangat dibutuhkan, tidak hanya di skala domestik tetapi juga skala internasional.

"Karena digitalisasi adalah sebuah keniscayaan yang mau tidak mau harus dilakukan. Kalau kita terlambat mengantisipasi dan terlambat melakukan digitalisasi maka kita akan tertinggal melaksanakan kegiatan usaha dibidang logistik," tegas Wakil Ketua Umum Kadin Jatim, M. Dyah Agus Muslim di Surabaya, Selasa (30/8/2023).

Menurutnya, saat ini digitalisasi logistik memang sudah berjalan, tetapi masih di beberapa sektor.Padahal yang diharapkan dengan adanya digitalisasi adalah terwujudnya interkoneksi di seluruh lini bisnis logistik. "Harus ada integrasi di seluruh sektor logistik karena sektor logistik ini tidak hanya dari sisi transportasi saja tetapi ada dari masalah bagaimana dokumennya, flow of human-nya, flow of mony-nya dan sebagainya. Itu menjadi satu dan itu hanya bisa dirangkai dengan digitalisasi," tegas M. Dyah Agus Muslim yang juga menjabat sebagai Sekretaris Alfi Jatim.

Dan kecepatan perkembangan digitalisasi itulah yang dibutuhkan oleh semua kargo. Tidak hanya cargo besar tetapi juga cargo kecil dan juga perseorangan yang melakukan aktifitas penjualan secara online di atau e-commerce yang terkait dengan digitalisasi.

"Sebenarnya penyedia layanan digital saat ini juga sudah banyak, termasuk Nexus ini yang menawarkan. Tetapi pada kenyataannya, kesadaran pelaku industri logistik atas pentingnya digitalisasi ini masih sangat kecil, tidak sampai 50 persen. Jika peluang tersebut tidak diambil, maka peluang itu akan diambil orang lain," ujarnya.

Menurut M. Dyah Agus Muslim, saat ini masih banyak pelaku logistik yang masih menyukai proses manual. Oleh karena itu yang harus dilakukan adalah edukasi yang gencar agar kesadaran itu bisa tumbuh lebih besar. "Sekali lagi ini keniscayaan yang sudah terjadi dan tidak bisa diberhentikan. Sudah terlanjur jalan, maka proses digitalisasi tidak akan pernah berhenti," tandasnya.

Selian bisa menimbulkan kemanfaatan diatas, digitalisasi logistik juga akan terkait dengan efisiensi biaya karena dengan digitalisasi maka akan terjadi transparansi proses dan akan mampu memangkas pungutan liar atau pungli . "Jika kita bicara tentang efisiensi biaya, maka disini akan mengandung pembelajaran bagi oknum stakeholder yang melakukan pungli. Larena mau tidak mau dengan adanya digitalisasi ini akan melakukan perubahan-perubahan agar performa perusahaan logistik di Indonesia akan semakin baik," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Associate Director Business Development Kargo Nexus Syafira Anbiya mengungkapkan, sejak menjamurnya kegiatan jual beli secara online atau e-commerce, pertumbuhan pasar logistik menjadi sangat besar. "Itu kita tandai saat Amazon mengeluarkan e-commerce tahun 2008 sukses sampai tahun 2010. Di tahun 2015, pertumbuhan pasar logistik sangat pesat. Hanya sampai 2020, pertumbuhannya sudah mencapai 30 persen secara global. Di Indonesia sendiri karena kita hanya sekian persen dari global, tetapi ternyata proses pertumbuhan logistiknya juga sangat signifikan mencapai 7,9 persen dari 2015 sampai 2020," ungkap Syafira Anbiya.

Dengan adanya pertumbuhan signifikan tersebut, maka terjadi perubahan customer behavior akibat dari upaya memanjakan customer dengan proses pengiriman yang cepat dan logistik yang bisa ongkir gratis. Semua itu akhirnya mengubah semua landscape dari suplai chain secara keseluruhan termasuk juga proses pengiriman logistik baik dari udara laut, utamanya darat.

"Salah satu yang harus kita keep up karena proses permintaan demand yang sudah tidak bisa terakomodir dengan baik adalah digitalisasi. Dan kargo Nexus berkomitmen untuk menjadi partner pelaku usaha logistik dan penggerak logistik untuk menggerakkan solusi software untuk proses automation order management, memberikan feasibility terhadap proses management dan juga automation pengeluaran berupa invoice dan juga reporting," jelasnya.

Nexus memiliki dua produk yang bisa dimanfaatkan, yaitu Nexus for shiiper yaitu produk yang dikhususkan untuk perusahaan logistik dan juga Nexus for trasnporter atau produk yang dikhususkan bagi pelaku dari bisnis logistik. Untuk Nexus for shiiper, sudah digunakan oleh 15 perusahaan besar. Sementara Nexus for transporter, sudah digunakan oleh 12 trasnporter.

"Harapan kami, dengan menggandeng asosiasi dan juga Kadin Jatim, kami bisa membantu mendorong percepatan kesadaran digitalisasi logistik dalam negeri, khususnya Jawa Timur," pungkasnya.(*)