Dukung program Yess Kementan, Kadin Jatim beri pendampingan pada petani milenial

SURABAYA, Senin (5/12/2023): Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur memberikan dukung penuh atas terselenggaranya program Youth Enterpreneurship And Employment Support Services (YESS) dari Kementerian Pertanian RI.

Wakil Ketua Umum Bidang Pertanian dan Pangan Kadin Jatim Dr. Edi Purwanto mengatakan bahwa program Yess dari Kementan adalah salah satu solusi yang cukup jitu dalam meningkatkan kinerja sektor pertanian. Program yang didelegasikan kepada Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang ini ditujukan untuk menciptakan atau melahirkan petani muda wirausaha dan petani muda professional yang memiliki kompetensi di bidangnya.

“Karena tujuannya untuk melahirkan petani muda wirausaha dan petani muda professional yang memiliki kompetensi, maka ada sejumlah pihak yang digandeng, salah satunya Kadin Jatim. Dalam hal ini Kadin Jatim akan memberikan saran, supervisi dan pendampingan kepada mereka,” ujar Edi Purwanto di Surabaya, Senin (5/12/2023).

Kadin Jatim juga akan memberikan motivasi kepada mereka untuk menjadi petani karena sebenarnya menjadi petani itu sangat luar biasa dan “keren”. Sebab sejauh ini, yang ada dalam pandangan mereka, menjadi petani hanya beraktifitas di sawah dan tidak elit.

“Kami dampingi mereka, kami beri pembekalan dengan meningkatkan skill wirausahanya ataupun skill petani professional. Anak muda yang ingin ke jalur petani professional, misal ingin menjadi petani yang memiliki keahlian penangkaran beni, keahlian penanganan penyakit, ataupun teknologi pertanian, kita beri pelatihan dan sertifikasinya,” kata Edi.

Oleh karena itu, selain dengan Polbangtan, program ini rencananya juga akan berkolaborasi dengan Kadin Institute untuk mendapatkan kompetensi teknis. “Juga terkait dengan akses pasar, Kadin Jatim diharapkan turut membuka jejaring pasar,” terangnya.

Upaya ini menurut Edi sangat strategis guna menyiapkan atau kaderisasi bidang pertanian. Karena kaderisasi di sektor pertanian saat ini menjadi persoalan kritis. Sangat sulit mencari anak muda yang memiliki kemauan kuat untuk terjun di pertanian.

Sementara petani yang saat ini bergelut di sektor pertanian mayoritas berumur 50 tahun ke atas dengan jenjang pendidikan yang belum memadai sehingga sulit untuk diajak berubah. Maka solusinya adalah dengan menghadirkan anak-anak muda milenial yang mudah diajak berubah. Mereka ini nantinya akan menjadi agen perubahan di sektor pertanian.

“Program ini adalah bagian dari ikhtiar kami bersama untuk menumbuhkan kembali rasa cinta generasi muda kepada sektor pertanian. Kami berupaya menyampaikan kepada segenap pihak bahwa profesi petani sangat menjanjikan,” ungkapnya.

Hal ini terbukti, disaat hampir semua sektor mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19, sektor pertanian justru masih berjaya. “Selama pandemi, sektor yang paling tangguh adalah pertanian. Pertanian adalah sektor yang sangat seksi,” tukas Edi..

Direktur Polbangtan Dr. Setya Budhi Udrayana mengatakan, program yang dimulai sejak tahun 2019-2025 ini telah berhasil mengintervensi puluhan ribu anak muda di seluruh Indonesia untuk ikut berkecimpung dalam usaha tani.

“Hingga tahun ini, ada sekitar 40.000 anak muda milenial yang sudah mendapatkan bimbingan untuk menjadi kader petani,” ungkap Dr. Setya Budhi Udrayana.

Untuk Jatim, program Yess telah menunjuk empat kabupaten sebagai pilot project, yaitu kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Tulungagung dan dan Kabupaten Pacitan,” pungkasnya.(*)