Kadin Surabaya komitmen bentuk kolaborasi bersama komunitas UMKM

SURABAYA, Rabu (7/12/2023): Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya bersama Radio Mercury 96 FM kembali menegaskan komitmennya untuk terus membersamai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Surabaya dengan membentuk kolaborasi bersama.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Kadin Surabaya Ali Affandi La Nyalla M. Mattalitti saat Talkshow Rumah UMKM dengan tema "Menuju Surabaya Bangkit, UMKM Berjaya" yang digelar di Studio Radio Mercury 96 FM, Surabaya, Rabu (7/12/2023).

Mas Andi, panggilan akrab Ali Affandi, mengatakan bahwa kolaborasi adalah sebuah keniscayaan bagi seluruh pelaku usaha, khususnya UMKM untuk bisa terus maju dan berjaya. Terlebih disaat pandemi dan prediksi suramnya perekonomian dunia di tahun depan.

Kolaborasi, tidak hanya dilakukan UMKM saja, industri besar pun melakukan hal yang sama. Adidas misalnya, saat pandemi, perusahaan skala internasional ini hampir kolaps hingga akhirnya melakukan kolaborasi dengan Allbirds menciptakan sepatu ramah lingkungan.

"Sekarang bukan jamannya berkompetisi tetapi berkolaborasi. Dalam hal ini, Kadin Surabaya memiliki komitmen untuk mewadahi UMKM agar mampu berjejaring dan berkolaborasi membentuk sebuah kekuatan bersama seluruh stakeholder terkait, termasuk dengan Pemerintah Kota Surabaya " ujarnya.

Kadin Surabaya juga mempersilahkan semua UMKM di Surabaya untuk bermitra menjadi anggota Kadin Surabaya agar bisa memanfaatkan jejaring dan fasilitas yang ada. "Kadin Surabaya sudah melakukan kerjasama dengan banyak pihak, diantaranya dengan Rumah BUMN dan Tokopedia. Juga banyak anggita Kadin Surabaya yang bisa diajak kolaborasi hingga bisa meningkatkan kinerja UMKM. Contoh kecil, untuk packaging, kalau harga di luar bisa mencapai Rp 7.500 per item, melalui jejaring Kadin Surabaya, UMKM bisa mendapatkan harga lebih murah dengan kualitas yang sama," tandasnya.

Dorongan tersebut juga diungkapkan oleh Direktur Radio Mercury 96 FM Aldi Susanto, pihaknya juga memiliki komitmen kuat untuk mendampingi UMKM melalui program "Rumah UMKM".

"Seperti namanya, Rumah UMKM adalah rumah untuk UMKM. Kami selalu menganalogikan semua program kami sebagai rumah. Kenapa rumah, karena kemanapun seseorang itu pergi, pulangnya ya ke rumah. Harapannya, ini akan menjadi rumah untuk seluruh UMKM dan stakeholder seperti Kadin dan Pemkot Surabaya sebagai pengampu anggaran, apa yang dibutuhkan UMKM," terang Aldi Susanto.

Selain menfasilitasi UMKM dengan menggelar Talk Show Rumah UMKM secara reguler, Radio Mercury juga memberikan fasilitas pemasaran secara on air kepada mereka. "Promosi on air ini dengan membuat program insert 1-2 menit bagi UMKM yang akan disiarkan di Mercury. Kami juga akan melakukan kunjungan ke tempat produksi mereka untuk publikasi," katanya.

Tidak hanya Kadin Surabaya dan Radio Mercury, komitmen yang sama juga diungkapkan oleh Surabaya Suites Hotel (SSH) dan Forum Zakat yang juga hadir dalam kesempatan tersebut. General Manager SSH Firman mengatakan, SSH siap berkolaborasi dengan menfasilitasi UMKM untuk menggelar pelatihan serta menyediakan gerai pemasaran di SSH. Hingga saat ini, sudah ada sekitar 50 UMKM yang telah terfasilitasi di Gerai UMKM di SSH.

"Ini bentuk CSR kami dengan memberikan waktu dan tempat UMKM. Kami juga berkolaborasi dengan eksportir. Kami ingin, UMKM tidak hanya untuk dalam negeri sendiri, tetapi juga untuk ekspor. Saya rasa kalau kita berkolaborasi bersama, satu per satu pasti akan bertambah baik," ungkapnya.

Amelia, perwakilan dari komunitas perempuan pengusaha online "Wosca" mengatakan bahwa Wosca juga menyambut baik keinginan berkolaborasi bersama. Karena sejauh ini, Wosca lebih banyak melakukan pendampingan bagi anggotanya dari sisi pemasaran atau digital marketing. Sementara dari sisi legalitas masih kurang. "Harapan kami, kami bisa dibantu dari sisis legalitas perijinan. Dan kami bisa sharing tentang digital marketing," ungkapnya.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya Alfian Limardi pada kesempatan tersebut juga menjelaskan bahwa dari sisi pendanaan, sebenarnya bisa memanfaatkan lembaga keuangan milik Pemkot Surabaya untuk bisa memfasilitasi kesulitan pendanaan, yaitu BPR Surya Artha Utama. Lembaga ini bisa menjadi solusi kesulitan akses pendanaan UMKM, karena lembaga ini berkosentrasi menfasilitasi usaha mikro, kecil dan koperasi.(*)